exo.cur Cursor

Minggu, 19 Januari 2014


PERDEBATAN ANGKOT

Angkot kami berjalan cukup cepat mengantarkan kami pulang kerumah seusai letih menerima pelajaran .Sebenarnya angkot tidak dalam keadaan penuh saat itu, tapi dua anak laki-laki memaksakan diri untuk bergelantung di pintu angkot.Dalam hati aku berkata “hal itu terlalu beresiko ! bagaimana jika mereka terjatuh dan terluka ? pastinya kami juga yang terseret nantinya”.
Angkot berjalan pelan pada awalnya aku pun bercerita dan bergurau dengan teman- temanku .Supir angkot menyuruh mereka untuk berpegang erat -erat karena angkot akan ia kemudikan lebih cepat.Angkot melewati belokan , tanjakan dan turunan tanpa ada masalah .Hingga sampai pada tanjakan yang menikung di desa ketiga , tak tahu karena sang supir kurang berhati -hati atau mereka yang ceroboh .Saat angkot itu melewati tikungan dua anak itu terjatuh dan terguling ke tanah.
Aku dan teman -temanku kaget dan mencoba melihat apa yang terjadi.Sebenarnya aku merasa kasihan pada mereka tapi aku juga tak kuasa menahan tawa melihat mereka saling menyalahkan .Karena sebenarnya salah satu dari mereka itu kurang berhati hati sehingga terjatuh , tapi saat terjatuh itu dia sempat memegang tangan -temanya jadi mereka berduapun terjatuh.Dua anak itu tak berhenti saling menyalahkan .Akhirnya sang supir yang melerai mereka dan mengatakan “lebih baik kalian duduk saja didalam ,didalam jauh lebih aman ,daripada nanti kalian terjatuh lagi ,saya tidak mau jadi tanggungan nanti” dua orang anak itu duduk didalam dan kami masih tidak bisa menahan tawa . temanku juga tak bisa diam begitu saja, dia tipe orang yang suka berkomentar dan mengungkapkan pendapatnya begitu saja tanpa memikirkan apakah orang yang akan mendengarnya itu sakit hati atau tidak .Dia pun melontarkan pendapatnya”kenapa kamu menyalahkan temanmu ?kamu terjatuh terguling itu karena salahmu sendiri ,seharusnya kamu tidak menarik tangan temanmu tadi dan jatuh terguling sendiri kalau tidak mau disalahkan “kata temanku .Anak itu merasa tersinggung dengan apa yang temanku ucapkan ia pun membalas temanku dengan menyuruh temanku untuk diam saja .Memang benar apa yang temanku katakan aku pun tidak terima dia mengatakan hal itu ,walau bagaimanapun juga seharusnya dia minta maaf pada temanya bukanya berbalik menyalahkan “seharusnya kau minta maaf bukanya menyalahkan orang ,jika tidak mau disalahkan orang, seharusnya tadi kau tidak menarik tangan temanmu dan jatuh sendirian “ hal itu yang aku katakan padanya ,karena aku juga tidak suka dengan apa yang ia lakukan pada temanya dan temanku .Dalam angkot kami tak bisa berhenti berdebat karena dua kubu ini mempunyai pendapat yang menurut mereka memang benar.Supir angkot hanya melihat kami dari kaca mobil sambil sesekali menyuruh kami berhenti berdebat, tapi nampaknya teguran itu hanya sebatas kalimat yang sebentar terdengar ditelinga kami kemudian tergeser dengan kalimat yang lainya .”Memang dasar keras kepala, mau sekeras apa kami menasiha tak akan terdengar olehmu ,memang apa salanya kamu mengakui kesalahanmu dan  meminta maaf,itu akan dengan cepat menyelesaikan masalah “kataku yang hampir saja tak bisa menahan emosi ,tapi anak itu masih tak mau melakukanya ia masih saja dalam pendirianya yang beranggapan jika ia tak perlu meminta maaf pada siapapun .Dalam perjalanan itu memang tak  ada penumpang lain yang akan naik angkot ,dalam angkot itu kami masih berdebat tentang siapa yang sebenarnya salah dan harus meminta maaf hingga perdebatan kami harus terhenti dikarenakan aku dan teman temanku sudah sampai pada gang rumah kami .Kami pun turun dari angkot dengan wajah yang lumayan masam .